MANAJEMEN FILE

Minggu, 27 Juni 2010

Kata Kunci Pada Manajemen File

File mempunyai sifat sebagai berikut :
  • Persistence Informasi dapat bertahan meski proses yang membangkitkannya berakhir atau meskipun catu daya dihilangkan. Dengan properti ini maka file dapat digunakan untuk menjaga hasil-hasil yang diperoleh dari suatu proses dapat digunakaaan di masa datang.
  • Size File umumnya berukuran besar. Memungkinkan menyimpan informasi yang sangat besar disimpan.
  • Sharability File dapat digunakan banyak proses mengakses informasi secara kongkuren.
  • File pile merupakan struktur dasar dan tak berstruktur. Struktur ini memberikan fleksibilitas penuh. Struktur ini menggunakan ruang penyimpanan dengan baik saat data berukuran dan berstruktur beragam. Struktur ini sangat jelek untuk pencarian rekord tertentu. Berbagai penggunaan dari file pile, diantaranya :
  1. File-file sistem
  2. File log ( mencatat kegiatan)
  3. File-file penelitian / medis
  4. Config.sys
  • File sekuen (sequential file) adalah suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya.
  • File sekuen berindeks (indexed-sequential file) adalah perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.
  • File Brindeks Majemuk (Multiple Indexed File) : File indeks berisi kumpulan isian indeks untuk mengacu record di file utama. Isian indeks berisi pasangan nilai atribut kunci record dan pointer acuan untuk pengaksesan seketika record tersebut, yaitu ( nilai kunci, pointer ). Pada file berindeks majemuk, pembaruan dilakukan terhadap file utama bukan file overflow. Karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis. Begitu terjadi pembaruan ( insert, update, delete ), maka indeks –indeks diperbarui mengikuti perubahan di file utama.
  • File ber-Hash (Hashed File) adalah Metode penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan. Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash).
  • Multiring File merupakan metode pengorganisasian file yang berorientasi pada pemrosesan subset dari record secara efisien. Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari beberapa record yang terdiri dari nilai atribut yang biasa. Contohnya “Semua pekerja yang berbicara bahasa Perancis”. Subset dari record dihubungkan bersama secara eksplisit menggunakan pointer. Rantai penghubung ini menentukan urutan anggota dari subset. Setiap subset mempunyai record kepala yang merupakan record awal dari suatu rantai. Sebuah record kepala berisi informasi yang berhubungan dengan seluruh record anggota di bawahnya. Record-record kepala ini juga dapat dihubungkan menjadi sebuah rantai. Tipe rantai tertentu yang digunakan untuk menggambarkan hal ini dinamakan ring, yang merupakan rantai di mana pointer anggota terakhir digunakan untuk menunkuk record kepala dari rantai. Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level kedalaman. Dalam hal ini record anggota dari ring level ke-i record kepala ring bawahan pada level i-1. Ring level terbawah, yang berisi data terakhir, selalu dianggap berada pada level 1.
Gambar berikut menunjukkan hirarki sederhana dari struktur ring yang berhubungan.


  • Reguler File merupakan jenis file yang mengandung informasi user.file yang berisi informasi, file ini terdiri dari file ASCII dan biner.
  • Directoty merupakan suatu file yang berisi daftar nama file dan direktory pada suatu direktori. Direktori menyimpan informasi : nama file, pada blok-blok, sektor dan track mana file tersebut disimpan pada disk serta attribut kepemilikan direktori. Direktori merupakan suatu bentuk file yang berstruktur yang terdiri dari field dan record.
Ada dua jenis hierarki direktori yang umum digunakan, yaitu :
-Tipe direktori memuat nama, atribut berkas dan alamat disk.
-Direktori dimana berkas ditunjuk oleh pointer.

  • Spesial file adalah File yang berhubungan dengan peralatan I/O dan memodelkan peralatan serial, seperti Terminal, Printer, NIC.
  • Absolute pathname adalah nama jalur dari direktori root ke file, dimulai dari direktori root dan akan bernilai unik.
  • Relative Parhname adalah jalur relative terhadap direktori kerja/saat itu (working directory atau current directory).
  • Current Directory (Working Directory) adalah Directori Tempat User sedang melakukan aktivitas
  • Sequensial Access Device adalah dapat membaca seluruh byte/record dalam suatu file, mulai dari awal, tidak boleh melompat atau keluar dari urutannya. Cocok untuk file yang disimpan pada media Magnetic Tape.
  • Random Access Device adalah bisa membaca byte/record untuk berbagai macam urutan pengaksesan. Cocok untuk file yang disimpan pada media Disk. Jenis ini lebih sesuai untuk berbagai aplikasi, seperti sistem database airport.


Manajemen I/O

Jumat, 18 Juni 2010

Tugas manajemen perangkat masukan /pengeluaran i/o( devive)

1.Single Buffering;

menunjukkan struktur data dari buffer dalam bentuk yang sederhana, yang terdiri dari satu record per-block dan satu buffer per-berkas, dimana buffer ini berfungsi mengisikan permintaan dari sebuah program. Struktur buffer ini berisi sebuah pointer pada alamat awal & channel program untuk berkas. Struktur dasar dari channel program untuk mengisi buffer adalah : Tunggu instruksi READ dari program Memberitahukan instruksi start I/O ke unit kontrol Tunggu hingga buffer dikosongkan Memberitahukan interupsi pada program sehingga dapat mulai membaca dari buffer Masalah yang timbul di sini adalah pemakai program menganggur pada saat menunggu buffer diisi.

2. Double Buffering;

Untuk mengurangi kemungkinan dari program menunggu, maka double buffer dapat digunakan. Dua dari tempat buffer yang ada, hanya satu yang ditetapkan untuk berkas.
Ide dasar dari double buffering adalah jika consumer mengosongkan salah satu buffer, maka producer dapat mengisikan ke dalam buffer yang lain, pada saat buffer pertama sudah kosong, maka buffer yang kedua harus dalam keadaan penuh. Kemudian consumer dapat mengkosongkan buffer yang kedua, pada saat producer mengisi buffer yang pertama, demikian seterusnya.

3. Circular buffering.


Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari denga menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap buffer individu adalah satu unit di circular buffer.


Manajemen Memori

Senin, 14 Juni 2010

MANAJEMEN MEMORI

Key-Words” :

  1. Binding >Proses penempatan suatu item ke dalam lokasi memori tertentu.
  2. Dynamic Loading >Salah satu konsep manajemen memori dimana tidak semua bagian program diambil ke memori, hanya bagian-bagian yang diperlukan saja yang harus tetap tinggal dalam memori.
  3. Dynamic Linking > Konsep ini sama dengan dynamic loading, hanya saja tekenannya pada saat proses linking, dengan adanya konsep ini dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya.
  4. Swapping > Suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi.
  5. Overlay > Membagi program yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dimuat dalam memori utama.
  6. Compaction > Sebuah proses yang mengumpulkan dan mengemas wilayah memori yang dialokasikan ke ruang sekecil mungkin , untuk menciptakan sebanyak mungkin ruang bebas yang bersambung.
  7. Memori Maya >Kemampuan mengalamati runaqg memori melebihi memori utama yang tersedia.
  8. Memori Nyata > Suatu pengalamatan ruang memori yang tersedia di memori utama fisik.
  9. Dynamic Partitions > Proses pemartisian yang terlalu banyak memboroskan ruang memori untuk proses-proses yang lebih kecil dibanding partisi yang ditempatinya.
  10. Static Partitions > Proses pemartisian yang dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa partisi dengan ukuran tetap.
  11. Monoprogramming > System computer hanya mengijinkan satu program per pemakai berjalan pada satu waktu, manajemen memori yang paling sederhana dan tanpa menggunakan swapping.
  12. Multiprogramming > System yang mempunyai kemampuan untuk menangani lebih dari satu proses yang masing-masing dalam keadaan berjalan (running / state of execution).

Powered by Blogger